Mencicipi Vietnam: Kuliner Jalanan, Tradisi Unik, dan Tips Wisata
Waktu pertama kali ke Vietnam, rasanya kayak lagi masuk ke dapur raksasa yang isinya aroma rempah, asap wajan, dan teriakan penjual yang ngundang. Catatan kecil ini lebih kayak cerita diary—bukan panduan kaku—biar kamu kebayang gimana serunya nyelonong ke negeri pho dan banh mi. Siapkan perut kosong dan nyali buat naik motor bareng tukang ojek yang kayak roller coaster gratis.
Makanan yang bikin nagih (serius!)
Menu wajib: pho (sup mie daging), banh mi (roti lapis ala Vietnam), bun cha (bakmi panggang + kuah), com tam (nasi patah), dan jangan lupa egg coffee di Hanoi yang legitnya nendang. Aku sampe ngulang pho beberapa kali karena kuahnya hangat, gurih, dan bikin nagih. Street food di Vietnam itu levelnya beda: murah, cepat, dan terasa banget lokalnya. Jalan ke pasar malam atau sempit di Old Quarter, kamu bakal nemu soto versi Vietnam—bentuk dan bumbu beda-beda tiap daerah.
Buat yang suka jajanan manis, coba chè (puding kacang dan jelly) dan bánh xèo (semacam crepe isi udang & tauge) yang kriuknya sambil makan di pinggir jalan. Pro tip: cari warung yang antre, biasanya itu tanda rasanya oke dan makanannya fresh.
Ngapain aja selain makan? Tradisi unik yang asik buat ditonton
Vietnam nggak cuma soal makanan. Ada ritual harian seperti membakar dupa di kuil, upacara di mausoleum Ho Chi Minh, atau pertunjukan topeng di teater air—keren banget dan beda dari yang biasa dilihat di Indonesia. Di Hoi An, orang lokal masih pake ao dai (baju tradisional) buat acara tertentu —bikin kamu merasa lagi di film era 1950-an. Kalau bertepatan dengan Tet (Imlek Vietnam), suasananya meriah: pasar penuh bunga, dan orang-orang sibuk persiapan makan besar.
Oh iya, pasar tradisionalnya jangan diremehkan. Selain makanan, kamu bisa lihat barang antik, kain, dan rempah. Hati-hati kalau mau foto orang—sopan minta izin dulu, dan kalau mau ikutan ritual doa di kuil, pelajari singkat tata caranya supaya nggak salah kaprah. Pernah sekali aku salah duduk di altar keluarga (ups), ketahuan sama bapaknya, dan cuma dapat senyum dan penjelasan singkat—belajar dari situ: jangan sok tahu, tanya aja.
Jangan sok jago: tips wisata yang berguna (dan kadang konyol)
Nih beberapa tips ala aku yang sering kepake: pakai Grab buat transportasi (lebih aman dan transparent dibanding tawar-menawar ojek di pinggir jalan), beli SIM lokal kalau mau internetan terus-menerus, dan siapkan uang tunai karena beberapa warung kecil nggak terima kartu. Untuk urusan visa, cek e-Visa atau aturan terbaru sebelum berangkat supaya nggak ketrigger drama bandara.
Buat urusan makan jalanan: pilih stall yang ramai, lihat proses masak di depan mata, dan kalau ragu pilih yang memasak di suhu panas (lebih aman). Bawa selalu hand sanitizer dan tisu basah—ini lifesaver. Untuk crossing jalan di Vietnam, pelan tapi pasti: jalan terus dengan langkah mantap, motor biasanya bakal mengelak. Dan helm? Jangan malas pakai—safety first, bro.
Kalau mau referensi seru soal rute dan tempat makan yang oke, aku pernah nulis catatan kecil di kemdongghim yang mungkin bantu buat inspirasi jalan-jalanmu.
Itinerary singkat buat yang cuma punya long weekend
Kalau cuma 3-5 hari, aku sarankan fokus 1-2 kota supaya nggak kejar-kejaran. Contoh: Hanoi (2 hari: Old Quarter, Hoan Kiem, kuliner pagi), day trip ke Halong Bay atau Ninh Binh, lalu terbang ke Hoi An/Hue kalau bisa. Alternatif: mendarat di Ho Chi Minh City (3 hari) buat nuansa selatan—Ben Thanh Market, museum, dan cuaca yang lebih hangat. Kunci: jangan paksakan nyari semua dalam sekali trip. Nikmati perlahan, sering-sering berhenti buat makan, foto, dan ngobrol sama penduduk lokal.
Penutup: pulang dengan perut dan kepala bahagia
Vietnam itu surprising—dari makanan jalanan yang bikin mupeng, tradisi yang kaya, sampai suasana kota yang padat dan bersemangat. Kalau kamu suka eksplor rasa dan budaya, Vietnam bakal kasih banyak cerita buat kamu ceritain ke kawan-kawan. Jangan lupa bawa kenangan (dan beberapa kilogram oleh-oleh makanan kering kalau kuat), dan yang paling penting: pulang dengan hati senang dan perut puas. Punya pengalaman lucu pas di Vietnam? Cerita dong di kolom komentar—aku pengen dengar juga!